Dilatarbelakangi permasalahan dalam pengawasan, pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi antara lain : belum tepatnya sasaran, perembesan, kelangkaan dan kenaikan harga di tingkat petani sehingga perlu diadakan metode pembelian pupuk dengan memakai kartu tani. Karena dengan tingginya harga pupuk dan di suatu saat terjadi kelangkaan bisa menurunkan kesejahteraan serta akan mempengaruhi produktivitias.
Untuk menjalankan program pemerintah terkait kartu tani, Pemerintah Desa Dermaji Kamis (24/03) mengadakan sosialisasi. Karena kartu tani yang akan disiapkan harus sesuai dengan data lahan pertanian yang ada, untuk itu diperlukan validasi data petani. “Kartu Tani adalah alat bantu untuk menjamin ketersediaan dan distribusi pupuk bersubsidi agar dapat diterima secara benar oleh petani”, kata Sumarjono, PPL Kecamatan Lumbir.
Maksud diadakannya kartu tani adalah agar terwujudnya pendistribusian, pengendalian dan pengawasan pupuk bersubsidi kepada para petani yang berhak menerima di Provinsi Jawa Tengah. Adapun Tujuannya adalah terwujudnya distribusi pupuk bersubsidi sesuai dengan azas 6 Tepat yaitu : Tepat jumlah, Tepat Jenis, Tepat Waktu, Tepat Tempat, Tepat Mutu dan Tepat harga.
Kepala Desa Dermaji, Bayu Setyo Nugroho dalam sambutannya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mendukung dan bergabung dengan Kelompok Tani guna mempermudah dalam memperoleh pupuk bersubsidi dan sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang nantinya disahkan oleh Kepala Desa.
Saya sudah bergabung di Kelompok Tani, cuma belum pernah terima pupuk subsidi.
Bukan tak adanya pupuk di kelompok tani, tapi tak dimilikinya lahan untuk bercocok tanam.
He he he…
Dg adanya Sosialisasi tsb sekrng petani sudah tidak bingung lagi ya Pk.
Smoga niat baik pemerintah akan didukung oleh semua pihak.