Dermaji.desa.id, Musyawarah Khusus Perempuan dan Rembug Stunting merupakan forum penting untuk melibatkan perempuan dan seluruh pemangku kepentingan dalam merumuskan program prioritas desa tahun mendatang. Kehadiran Kepala Desa, Kasi Permas Kecamatan Lumbir, Kepala Puskesmas Lumbir, Pendamping Desa, Kader Posyandu, Pos Paud, TK, Bidan Desa dan Tokoh Perempuan pada kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 12/09/2024 ini menunjukkan komitmen kuat untuk membangun desa yang sehat dan berkeadilan.
Musyawarah dimaksud untuk memperoleh masukan dengan cara mengumpulkan masukan dan ide dari berbagai pihak, khususnya perempuan, terkait program prioritas desa di tahun 2025. Adapun obyeknya adalah Perempuan dan Stunting dengan untuk itu, fokus materi menitikberatkan pada isu-isu yang terkait dengan perempuan dan stunting, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa. Semua usulan dan masukan dari musyawarah tersebut dimasukan dalam RKP Desa dengan tujuan membangun konsensus dan merumuskan rencana kerja pemerintah desa yang berbasis pada kebutuhan dan aspirasi masyarakat, terutama perempuan.
Kepala Desa Dermaji, Darkum, dalam sambutannya mengatakan bahwa ” Dengan partisipasi perempuan bertujuan untuk memberdayakan perempuan dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan desa, meningkatkan peran mereka dalam menentukan program yang relevan dengan kebutuhan dan kondisi perempuan di desa.
Dr. Mahar Barlian, Kepala Puskesmas Lumbir dalam arahnya mengatakan bahwa, “mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor penyebab stunting dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kader Posyandu, Pos Paud, dan TK akan menjadi hal yang valid dalam menentukan kebijakan”.
Kasi Permas Kecamatan Lumbir, Sri Haryani, SH., memastikan program desa harus selaras dengan program pemerintah kecamatan dan nasional, sehingga tercipta sinergi dalam upaya pembangunan desa. “Memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dan pelaksanaan program desa dengan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan akan menghasillkan program kerja yang ideal dan akuntabel”, lanjut Sri Haryani.
Semua peserta Musyawarah Khusus Perempuan dan Rembug Stunting diharapkan menghasilkan rekomendasi program prioritas yang efektif dalam mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas hidup perempuan di desa. (Yhon Ctgl)