DERMAJI.DESA.ID – Pandemi Covid 19 walaupun sudah berlalu, ternyata banyak sekali merubah tatanan hidup manusia, salah satunya teknologi. Kita di tuntut untuk melek dunia digital, karena hampir semua kegiatan saat ini di motori oleh teknologi. Seperti halnya pembayaran, sekarang ini masyarakat sudah mengurangi pembayaran dengan uang kertas atau cash. Banyak di antara mereka ketika belanja, beli tiket transportasi, bahkan makan saja membayar dengan uang elektronik. Masyarakat di mudahkan dan diringkankan dengan semua kehadiran teknologi.
Namun di sisi lain, ternyata perkembangan teknologi masih belum siap di terima oleh halayak umum masyarakat. Menurut berita di kanal web kominfo.go.id masih banyak masyarakat indonesia yang belum memanfaatkan teknologi secara optimal. Hal tersebut terlihat dari banyaknya kasus penipuan yang di alami masyarakat lewat canggihnya teknologi mulai dari penipuan bisnis online, pembelian barang online yang tidak sesuai pesanan, pinjaman online yang ujungnya mencekik, investasi bodong dan masih banyak kasus online yang terjadi di masyarakat.
Dengan banyaknya kasus online dan perkembangan teknologi yang pesat inilah, mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto yang sedang KKN di Desa Dermaji berinisiatif mengadakan seminar terkait Financial Education. Adapun pengisi materi tak tanggung tanggung, mahasiswa UIN SAIZU menggadeng OJK Purwokerto.
Acara yang laksanakan pada Kamis (18/8/2022) di Aula Karang Taruna Sirongge dimulai dari pukul 08.30 WIB dan selesai pada pukul 12.30 WIB. Untuk peserta sebanyak 50 orang yang beraaal daru utusan beberapa organisasi yang ada di Desa Dermaji seperti Karang Taruna, KIM ( Kelompok Informasi Masyarakat ), GPS, Golect, Pendapa, KPMD, pelaku usaha, dan perwakilan ketua RW.
Fajar selaku ketua panitia dalam sambutanya menyampaikan, tujuan diadakan kegiatan Financial Education adalah agar masyarakat lebih hati hati dalam menggunakan HP sehingga tidak tertipu oleh pinjaman online bodong, investasi bodong, dan lain-lain.
Hary Haryono, Sekretaris Desa Dermaji yang hadir pada acara tersebut sangat mendukung program program yang di buat oleh mahasiswa KKN, dan berharap dapat berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat di Desa Dermaji.
Sesudah acara sambutan, selanjutnya materi di isi oleh Fahri, pejabat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto. Fahri menyampaikan, agar kita bisa hidup sukses, kita pertama-tama harus punya mimpi dan target yang ingin diraih dalam hidup kita. Dalam mengelola keuangan kita ada rumus angka 10, 20, 30, 40. Penjelasannya yaitu, 10% untuk biaya sosial, seperti zakat, infak, kondangan, dan sebagainya, 20% untuk tabungan investas, baik tabungan jangka pendek maupun jangka panjang, 30% untuk cicilan hutang, dan 40% untuk biaya rumah tangga. (Wahyu-KIM)