DERMAJI.DESA.ID – Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), memiliki peran strategis dalam membangun ekonomi desa. Melalui BUM Desa, upaya mempercepat kesejahteraan masyarakat bisa diwujudkan, karena potensi desa bisa dikelola secara lebih optimal.
Desa Dermaji yang telah membentuk BUM Desa, sejak 2012. BUM Desa Dermaji yang dinamakan BUM Desa Aji Mandiri, hingga saat ini sudah memiliki dua unit usaha, yaitu usaha jasa keuangan dan pengelolaan air bersih untuk masyarakat. Namun usaha BUM Desa tersebut belum mampu mendongkrak peningkatan kesejahteraan masyarakat secara signifikan.
Untuk mengembangkan usaha BUM Desa yang lainnya, Pemerintah Desa Dermaji, Sabtu (2/3/2019) menyelenggarakan kegiatan studi komparatif ke Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Studi dimaksudkan untuk memperoleh wawasan yang bersifat praktis sehingga dapat memudahkan Desa Dermaji dalam mengembangkan usaha BUM Desa.
Peserta studi komparatif terdiri dari beberapa unsur. Ada Pemdes, BPD, TP PKK, pengurus BUM Desa, serta pegiat Bank Sampah.
Desa Panggungharjo dipilih sebagai tempat studi karena Desa Panggungharjo telah mengelola BUM Desa nya secara profesional, sehingga BUM Desa nya cukup maju. Ada beberapa unit usaha BUM Desa Panggungharjo, yang dinamakan BUM Desa Panggung Lestari. Yang paling menonjol adalah bank sampah, wisata kampung mataraman, dan penjualan minyak nyamplung. Di tahun 2018 pendapatan BUM Desa Panggung Lestari mencapai lebih dari 4 Milyar.
Kegiatan studi komparatif di awali dengan pemaparan yang dilakukan oleh Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi.
Wahyudi mengatakan bahwa BUM Desa akan berjalan baik kalau tata kelola desa nya juga baik.
“BUM Desa yang baik akan lahir dari tata kelola desa yang baik”, jelas Wahyudi.
Tata kelola desa bisa baik apabila desa mampu meningkatkan tiga hal yang bersifat mendasar. Ketiga hal tersebut yaitu kapasitas politik atau kepemimpinan, kapasitas sosial, dan kapasitas birokrasi.
“Kapasitas sosial ini sangat penting dibandingkan kedua kapasitas yang lain, karena kapasitas ini ada di dalam masyarakat dan jumlahnya sangat besar. Pemerintah desa tidak ada apa-apanya tanpa masyarakat”, jelas Wahyudi.
Apabila ketiga kapasitas itu bisa dibangun secara baik, maka kemandirian desa bisa diwujudkan.
Selanjutnya Wahyudi menyampaikan pengalaman-pengalamanya dalam membangun ketiga kapasitas tersebut. Dimulai dari bagaimana mengubah mental dan mindset birokrasi hingga mindset masyarakat.
Wahyudi juga menjelaskan bagaimana usaha-usaha BUM Desa Panggung Lestari dijalankan mulai dari awal.
Paparan dan tanya jawab dilakukan selama kurang lebih 2 jam. Usai pemaparan dari Lurah Desa Panggungharjo, peserta studi komparatif mengunjungi tempat pengolahan sampah, kampung mataraman, dan kampung dolanan anak.